Embung Nglanggeran, Sepotong Senja Di Atas Telaga

Embung Nglanggeran adalah salah satu tempat yang menyajikan potongan senja nan mempesona di Yogyakarta. Bias mentari senja serta gugusan Gunung Nglanggeran yang terpantul di permukaan telaga menjadi pertunjukan semesta yang menenangkan hati.
Sekilas Tentang Embung Nglanggeran
Jika Gunung Semeru memiliki Ranu Kumbolo dan Gunung Rinjani memiliki Segara Anak, maka Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki Embung Nglanggeran yang indah.
Keberadaan telaga-telaga tersebut tidak hanya mempercantik sang gunung, namun juga menjadi oase yang menyejukkan bagi para pendaki atau orang-orang yang mengunjunginya.
Berbeda dengan Ranu Kumbolo dan Segara Anak yang merupakan telaga alami, Embung Nglanggeran merupakan telaga buatan yang diresmikan pada tahun 2013 oleh Sri Sultan HB X.
Selain untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke kawasan Nglanggeran, pembangunan embung ini bertujuan sebagai sumber pengairan bagi kebun buah rakyat yang ada di sekitar kawasan embung.

Sebelum dibangun menjadi telaga, kawasan tersebut dulunya merupakan sebuah bukit bernama Gunung Gandu. Bukit tersebut lantas dipotong dan dikeruk dan dijadikan telaga tadah hujan.
Selain berasal dari air hujan, embung ini juga menampung air dari Sumber Sumurup yang terletak di Gunung Nglanggeran. Jadi meski musim kemarau, air di embung ini tidak pernah kering.
Berhubung terletak di ketinggian, pengunjung yang ingin menikmati panorama embung harus berjalan kaki mendaki puluhan anak tangga yang berkelok-kelok. Sedikit melelahkan memang.
Namun semua keletihan itu akan terbayar lunas saat tiba di atas. Dari tepi telaga kamu bisa melayangkan pandnag ke segala penjuru.
Gugusan gunung batu yang gagah, hamparan lembah menghijau subur, semuanya akan membuatmu takjub dan bersyukur atas alam Indonesia yang indah.

Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Embung Nglanggeran
1. Jalan-jalan
Untuk mencapai tepian telaga, kamu harus berjalan kaki menyusuri puluhan anak tangga yang berkelok. Sesampainya di tepian telaga kamu juga bisa jalan-jalan mengitarinya.
Kamu tak memerlukan waktu lama untuk berkeliling, sebab embung ini ukurannya tidak terlalu besar. Jika ingin mengeksplorasi lebih lanjut, kamu juga bisa berjalan mendaki bukit yang ada di belakang telaga.
2. Sunset Seeing
Jika kamu datang sekitar bulan Juni – Agustus, kamu bisa menyaksikan senja yang indah dari embung ini. Meski sama-sama air, menyaksikan senja di telaga dan di laut sensasinya jauh berbeda.
Di Embung Nglanggeran kamu bisa melihat bias sinar mentari yang menyepuh permukaan telaga nan tenang.
Bulatan merah yang terpantul di air menjadi refleksi yang mempesona. Lokas embung yang cukup tinggi membuatmu bisa menyaksikan pertunjukan senja hingga usai tanpa penghalang apapun.
3. Camping
Kalau biasanya kamu camping di Gunung Nglanggeran, kini nggak ada salahnya kamu berkemah di tepi embung. Di tempat ini kamu bisa memperoleh sensasi ganda, camping di kaki gunung sekaligus di tepi danau.
Lagipula dengan camping di embung ini kamu tak perlu melakukan trekking yang melelahkan. Lokasi embung yang agak tinggi juga masih memungkinkan untukmu melihat kabut tipis yang merayap di pagi hari.
4. Hunting Foto
Kalau kamu mencari spot hunting foto di Jogja yang asik, Embung Nglanggeran jelas masuk dalam daftar. Tempat ini asyik dipotret dari sudut mana pun. Saat pagi hari, kamu bisa memotret embung berlatarkan kabut tipis yang syahdu.
Jelang siang gugusan bebatuan Gunung Nglanggeran yang nampak gagah tertimpa cahaya mentari bisa dijadikan obyek bidikan. Senja adalah saat terbaik untuk memotret telaga dengan mentari yang lindap di ufuk barat.
Sedangkan di malam hari, lampu-lampu yang membias di permukaan embung menjadi obyek gambar yang menarik. Jangan lupakan juga gugusan bima sakti di angkasa. Frame-frame tersebut dijamin instagram-able!

Lokasi dan Akses Embung Nglanggeran
Embung Nglanggeran terletak di Dusun Nglanggeran Wetan, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, atau di belakang Gunung Api Purba Nglanggeran. Embung nan cantik ini mudah dicapai dari Yogyakarta.
Jika kamu membawa kendaraan pribadi cukup ikuti Jalan Wonosari. Sesampainya di pertigaan Polsek Patuk (GCD FM), silahkan belok kanan menuju Gunung Nglanggeran. Dari Basecamp Nglanggeran kamu bisa mengikuti petunjuk arah yang ada atau bertanya kepada pengelola Gunung Nglanggeran yang selalu standby di basecamp.
Jika kamu tidak membawa kendaraan, kamu bisa naik bus jurusan Jogja – Wonosari dari Terminal Giwangan atau Perempatan Ketandan (Ringroad). Setelah itu turun di Pertigaan Polsek Patuk dan dilanjutkan dengan naik ojek.
Harga Tiket
- Siang: Rp 5.000
- Malam: Rp 7.000
Tempat Menarik di Sekitar Embung Nglanggeran
1. Gunung Nglanggeran
Tepat di belakang Embung Nglanggeran, gugusan gunung batu ini seolah menjadi benteng penjaga sang telaga. Untuk menggapai puncak gunung ini kamu tak memerlukan waktu lama, cukup 1 – 2 jam trekking dan kamu sudah tiba di Puncak Gede.
Jika dari tepi embung kamu bisa menyaksikan orang-orang yang berdiri di puncak, begitu juga sebaliknya. Saat di Puncak Gede kamu bisa melihat embung di bawah.
2. Desa Adat 7 Kepala Keluarga
Di kawasan timur Gunung Nglanggeran terdapat 7 kepala keluarga yang mendiami puncaknya. Jumlah 7 itu harga mati, tak boleh kurang tak boleh lebih.
Jika ada pasangan baru yang menikah, maka harus ada 1 keluarga yang pindah meninggalkan kampung tersebut supaya jumlahnya tetap 7 kepala keluarga. Dari puncak ini kamu juga bisa menikmati panorama matahari terbit.
3. Desa Bobung
Mumpung sudah sampai Embung Nglanggeran, tak ada salahnya mampir ke pusat pembuatan topeng serta aneka kerajian dari kayu di Desa Bobung.
Di tempat ini kamu bisa melihat proses produksi hingga membeli barang-barang dari kayu yang unik. Dijamin harganya jauh lebih murah dibandingkan kamu membelinya di Malioboro atau Beringharjo.
4. Air Terjun Banyunibo
Kalau mampir ke Desa Bobung jangan lupa melipir ke air terjun yang ada di desa ini. Kamu bisa berjalan kaki menyusuri jalan setapak dengan sawah di kanan kirinya. Air terjun Banyunibo masih sangat alami, jadi jangan mengotori dengan sampah atau melakukan aksi vandalisme ya!
5. Bukit Bintang
Sembari berkendara pulang, kamu bisa mampir ke Bukit Bintang dan menikmati pesona Jogja cityscape dari ketinggian. Lautan lampu di bawah dan kerlip bintang di angkasa menjadikan tempat ini begitu romantis kala malam tiba.
Meski udaranya cukup dingin akibat angin yang kencang, secangkir kopi dan jagung bakar bisa menghangatkan suasana.





Terakhir datang ke Embung Nglanggeran tahun lalu waktu belum musim penghujan. Itu luar biasa bagusnya supri deh. Semoga besok cerah biar bisa kesana lagi. Hehe… Thanks min sudah share. 🙂