Candi Arjuna, Pesona Mahakarya Mataram Kuno di Dataran Tinggi Dieng

Terletak pada ketinggian 2093 meter diatas permukaan laut (mdpl), Candi Arjuna menyajikan pesona lanskap dataran tinggi Dieng yang berpadu dengan mahakarya agung peninggalan peradaban Kerajaan Mataram Kuno. Deretan lekuk perbukitan yang menawan serta hamparan kabut khas dataran tinggi menjadi pelengkap bagi para pejalan yang singgah ke komplek candi ini.
Sekilas Tentang Candi Arjuna
Hawa dingin dataran tinggi Dieng pagi itu terasa menusuk hingga mematikan fungsi saraf di ujung jari jemari. Sesaat setelah ibadah subuh saya memulai perjalanan menuju kompleks candi.
Berdasarkan catatan sejarah, Kompleks Candi Arjuna merupakan candi tertua di tanah Jawa. Diperkirakan kompleks candi ini dibangun pada awal abad ke-9 Masehi.
Hal ini diperkuat dengan bukti penemuan sebuah prasasti dengan aksara jawa kuno pada sekitar tahun 731 Caka (tahun 809 masehi) dan menjadi prasasti tertua yang disimpan di Galeri Museum Nasional, Jakarta.
Tidak sulit untuk menemukan lokasi kompleks Candi Arjuna yang secara geografis berada di dekat garis perbatasan wilayah Kabupaten Banjarnegara dengan Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Plang penunjuk jalan menuju kompleks candi pun banyak terlihat di setiap sisi jalan di kawasan dataran tinggi Dieng untuk memandu para wisatawan yang hendak berkunjung ke kompleks candi peninggalan era Dinasti Sanjaya ini.
Di Kompleks Candi Arjuna ini terdapat lima bangunan candi yang berjajar lurus dari sisi utara ke selatan. Deretan candi-candi tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda.
Rata-rata ketinggian candi yang ada di kompleks Candi Arjuna ini hanya setinggi empat hingga lima meter saja.
Di sekeliling candi terdapat jalur bebatuan kerikil yang difungsikan sebagai jalur bagi umat Hindu yang sedang bersembahyang untuk berkeliling mengitari candi.
Menurut catatan sejarah, kompleks candi ini pertama kali ditemukan oleh seorang tentara Inggris pada tahun 1814.
Pada waktu pertama kali ditemukan, kondisi candi tengah dalam keadaan terendam air telaga.
Kemudian upaya penyelamatan kompleks bangunan candi pun dilakukan dibawah pimpinan H.C. Cornelius sekitar 40 tahun pasca penemuan.
Proses penyelamatan lalu dilanjutkan dibawah pimpinan seorang tentara Belanda bernama Van Kinsbergen pada masa kolonial Hindia Belanda.
Menilik dari simbol kepercayaannya, Kompleks Candi Arjuna merupakan sebuah candi yang difungsikan sebagai tempat pemujaan bagi Dewa Syiwa, dewa teragung dalam kepercayaan umat Hindu yang terkenal dengan Trimurti (Syiwa, Wisnu, Brahma).
Hal tersebut dapat dibuktikan dari relief ketiga Dewa Trimurti yang terpahat di dinding Candi Srikandi yang letaknya berada persis di sebelah utara Candi Arjuna.

Kompleks candi ini sendiri terdiri dari lima bangunan candi yang berdiri di lahan seluas kurang lebih satu hektar.
Kelima candi tersebut antara lain adalah Candi Arjuna sendiri sebagai candi utama, Candi Semar yang letaknya berhadapan langsung dengan candi utama.
Kemudian berjajar berurutan hingga ke utara terdapat Candi Srikandi, Candi Sembadra, dan Candi Puntadewa.
Selain kelompok Arjuna, ada dua kelompok candi lagi dan satu kompleks yang memiliki benang merah berupa candi bernama tokoh pewayangan dalam kisah Mahabarata ini.
Kelompok candi yang kedua adalah kelompok Gatotkaca yang terdiri dari lima candi, antara lain Candi Gatotkaca, Candi Setyaki, Candi Nakula dan Sadewa, serta Candi Gareng dan Petruk.
Akan tetapi kelompok candi ini sekarang hanya menyisakan Candi Gatotkaca saja yang berdiri tak jauh dari kompleks Candi Arjuna.
Kelompok Candi yang ketiga adalah kelompok Dwarawati yang terdiri atas Candi Dwarawati, Candi Abiyasa, Candi Pandu, dan Candi Margasari. Namun saat ini dalam kelompok candi ini hanya menyisakan Candi Dwarawati saja yang berdiri di bukit sisi selatan dari kompleks Candi Arjuna.
Sedangkan satu kompleks candi lagi adalah Candi Bima yang merupakan candi dengan bangunan paling besar diantara candi-candi lainnya di dataran tinggi Dieng. Letaknya yang berdekatan dengan Kawah Sikidang.
Nama candi-candi di Dieng ini memang sering dikaitkan dengan kisah wayang Gatotkaca. Konon dulunya Kawah Sikidang merupakan kawah candradimuka tempat digemblengnya putra Bima oleh Batara Anggajali yang kemudian dikenal sebagai ksatria sakti mandraguna bernama Gatotkaca.
Berwisata di kompleks Candi Arjuna ini menjadi sebuah hukum wajib bagi kamu para travellers yang tengah berwisata di dataran tinggi Dieng ini.
Tak hanya dapat menikmati dinginnya udara pegunungan dan hamparan bukit yang menawan di mata saja, kamu juga dapat mempelajari kisah peradaban Kerajaan Mataram Kuno sebagai cikal bakal kerajaan-kerajaan agung di tanah Jawa lewat kompleks candi-candi yang ada disini.
Selain itu, kompleks Candi Arjuna juga menjadi venue perayaan festival budaya akbar setiap tahunnya.
Melalui Dinas Pariwisata dan Kelompok Sadar Wisata dari masyarakat setempat, terciptalah Dieng Culture Festival dengan ritual memotong rambut anak berambut gimbal di candi utama sebagai puncak perayaan festivalnya.
Aktivitas yang Bisa Dilakukan di Candi Arjuna
1. Wisata Sejarah dan Arsitektur
Kompleks Candi Arjuna merupakan bukti otentik kisah peradaban manusia pada zaman kerajaan Mataram Kuno di tanah Jawa.
Dengan mengunjungi situs-situs bersejarah di dataran tinggi Dieng ini, kamu dapat mempelajari pola hidup manusia di zaman dahulu yang telah mengenal arsitektur yang sarat akan nilai filosofi dan spiritual.
Di setiap situs candi terdapat sebuah papan informasi yang berisi keterangan mengenai seluk beluk kompleks candi. Dari papan informasi ini kamu bisa menggali lebih dalam tentang cerita peradaban manusia jawa kuno di zaman dahulu.
2. Jalan-jalan
Hampir sama seperti ketika kamu berkunjung ke Candi Borobudur atau Candi Prambanan dan Istana Ratu Boko di Yogyakarta, kompleks Candi Arjuna ini merupakan tempat yang cocok untuk berjalan-jalan menikmati suasana sekeliling yang sejuk, hijau, dan asri.
Fasilitas untuk pejalan kaki di kompleks Candi Arjuna ini tergolong cukup baik dan nyaman serta bebas dari lalu lalang kendaraan bermotor tentunya.
Banyaknya bunga dandelion yang tumbuh di halaman candi akan menjadikan jalan-jalanmu semakin menarik.
3. Mengunjungi Museum Kailasa
Hampir di setiap keberadaan situs bersejarah, pasti terdapat sebuah museum yang menyimpan koleksi batu-batu prasasti maupun arca. Begitu halnya dengan Kompleks Candi Arjuna.
Tak jauh dari lokasi candi (di seberang pintu retribusi sisi utara) terdapat Museum Kailasa. Di museum ini kamu bisa menyaksikan aneka prasasti dan arca, replika candi, peralatan dapur dan perkebunan warga Dieng, serta hal-hal menarik lainnya.
Melalui koleksi Museum Kailasa ini kamu bisa menggali sejarah kompleks Candi Arjuna secara menyeluruh.
4. Hunting Foto
Inilah salah satu kegiatan wajib yang biasa dilakukan oleh para travellers , terutama yang memiliki minat dan kemampuan di bidang fotografi ataupun yang telah menyandang predikat profesional.
Kompleks Candi Arjuna yang terletak di dataran tinggi Dieng ini sangatlah photogenic. Kamera jenis apapun yang kamu bawa jika sudut penglihatan kamu jeli maka bisa dijamin frame-frame yang dihasilkan pasti cukup indah, apalagi saat pagi hari dimana sinar mentari masih berwarna kuning keemasan. Bweeeuuhh…
5. Menyaksikan Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan
Setiap tahunnya di Kompleks Candi Arjuna dilangsungkan perayaan Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan.
Dua acara itu biasanya digelar dalam waktu yang berdekatan, Jumat – Minggu, dan sebagai acara inti ada prosesi pemotongan rambut anak gimbal.
Acara ini biasa dilangsungkan pada pertengahan tahun, sekitar bulan Juli atau awal Agustus.
Satu hal yang menarik dari acara ini adalah pesta kembang api serta penerbangan lampion yang meriah. Inilah salah satu festival di Indonesia yang layak kamu saksikan.

Lokasi dan Akses Menuju Candi Arjuna
Kompleks Candi Arjuna terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.Lokasinya berbatasan langsung dengan Desa Dieng Wetan yang secara administratif masuk wila
yah Kabupaten Wonosobo. Meski terletak di wilayah Banjarnegara, rute termudah dan terdekat untuk mencapai Dieng adalah dari Kabupaten Wonosobo.
Jika kamu naik kendaraan umum, pastikan sampai di Terminal Mendolo Wonosobo sebelum pukul 16.00 WIB supaya tidak kesulitan mendapatkan bus menuju Dieng.
Perjalanan dari Wonosobo hingga Dieng memakan waktu sekitar 1 jam.
Harga Tiket Candi Arjuna
Tiket masuk Candi Arjuna Rp 5.000 per orang. Namun biasanya wisatawan disarankan membeli tiket terusan dengan Kawah Sikidang seharga Rp 10.000 per orang.
Tempat Wisata dan Lokasi Asik di Sekitar Candi Arjuna
1. Kawah Sikidang
Berada tak jauh dari kompleks Candi Arjuna, Kawah Sikidang merupakan kawah belerang aktif dan menjadi salah satu maskot destinasi wisata dataran tinggi Dieng.
Bagi kamu yang hendak mengunjungi tempat ini, disarankan membawa masker untuk menutupi saluran pernapasanmu karena di area kawah ini mengandung kandungan belerang yang cukup tinggi dan berbahaya bagi kesehatan.
2. Telaga Warna dan Telaga Pengilon
Telaga Warna merupakan sebuah telaga alami yang terbentuk dari proses vulkanik. Hal tersebut ditandai dengan masih terdapatnya kandungan belerang yang muncul melalui gelembung-gelembung udara di permukaan air telaga.
Kamu bisa mengitari telaga ini dengan menyusuri jalan conblock yang sudah dibangun. Bersebelahan dengan Telaga Pengilon, kedua telaga ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang menjulang tinggi.
Jika waktumu luang, kamu bisa mendaki bukit-bukit ini mendapatkan view Telaga Warna dari ketinggian yang sangat mempesona.
3. Puncak Sikunir
Terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah, Puncak Bukit Sikunir memiliki pesona sunrise yang tak kalah indah dari Bromo dan Borobudur.
Dari puncak bukit setinggi 2300 m dpl kamu bisa mendapatkan spot terbaik untuk menyaksikan atau mengabadikan matahari terbit yang menawan di kawasan dataran tinggi Dieng.
Jika bergerak ke sisi lainnya, kamu bisa menyaksikan Telaga Cebong dalam pelukan perbukitan.
4. Gunung Prau
Lengkapi petualanganmu ke Dieng dengan menyempatkan diri mendaki Gunung Prau. Terletak di perbatasan tiga kabupaten (Wonosobo, Batang, dan Kendal), gunung setinggi 2565 mdpl ini menjadi primadona baru para pendaki.
Dengan track yang tidak terlalu panjang dan bisa dibilang lumayan mudah, kamu bisa menyaksikan sunrise yang indah dari puncak gunung ini.
Gundukan bukit teletubbies di puncak dan deretan gunung-gemunung nan gagah menjadi pemandangan pagi nan indah.

Tips Berwisata ke Kompleks Candi Arjuna
- Kenakanlah jaket, pakaian tebal, dan kupluk atau topi yang berfungsi untuk menghangatkan tubuhmu saat berada di dataran tinggi Dieng. Rata-rata suhu di dataran tinggi Dieng pada malam hari berkisar antara 6-12 derajat celcius. Namun di puncak musim kemarau, bisa mencapai nol derajat celcius. Meski kamu mengunjungi Dieng di siang hari, tetap saja hawa dingin terasa menusuk kulit.
- Waktu terbaik untuk berkunjung ke kompleks Candi Arjuna di dataran tinggi Dieng ini adalah saat musim kemarau, sekitar antara bulan Mei hingga September.
- Momen terbaik mengabadikan kompleks Candi Arjuna adalah pada saat subuh dari spot Musium Kailasa yang posisinya lebih tinggi. Kamu akan mendapat visual misty dari ketinggian dimana kompleks Candi Arjuna berselimut kabut kemudian ditempa cahaya kuning keemasan sinar mentari pagi dan background perbukitan yang mengelilinginya.
- Jangan lupa untuk mencicipi kripik kentang atau kentang goreng khas Dieng yang lezat. Selain bisa menjadi kudapan saat di perjalanan, camilan ini juga cocok dijadikan oleh-oleh.
- Di sekitar Kompleks Candi Arjuna terdapat beberapa toko penjual oleh-oleh. Salah satu makanan khas Dieng adalah carica dan kripik jamur. Pastikan kamu tidak lupa untuk membeli dua penganan tersebut.
- Perhatikan sampahmu! Seorang pejalan yang bijak tak akan meninggalkan apapun kecuali jejak kaki dan tak akan mengambil apapun kecuali gambar. Ada baiknya juga kamu dapat bercengkerama dengan penduduk lokal untuk bisa lebih mengeksplor kepuasanmu saat berwisata di kawasan dataran tinggi Dieng.




Pernah ke Candi Arjuna ini… Emang bagus tempatnya. Trus dinginnya itu loooo… Parah gilak! Apa lagi pas ngeliat sunrise di Bukit Sikunir… Beeehhhh. :d
Iya kak. Dingin banget di sini. Baca berita di beberapa media dan social media ini tempat lagi banyak esnya nih. Kebayangkan dinginnya seperti apa. Hehehe
Itu dia kak. Kebayang banget kan dinginnya seperti apa di Candi Arjuna ini. Hehehe